A.Pengertian Peserta Didik
Peserta didik adalah setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
Peserta didik juga dikenal dengan istilah lain :
1.Siswa adalah istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
2.Mahasiswa adalah istilah umum bagi peserta didik pada jenjang pendidikan perguruan tinggi.
3.Warga Belajar adalah istilah bagi peserta didik nonformal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) .
4.Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti pendidikan formal tingkat menengah maupun tingkat atas.
5.Murid memiliki definisi yang hampir sama dengan pelajar dan siswa.
6.Santri adalah istilah bagi peserta didik pada jalur pendidikan non formal, khususnya pesantren atau sekolah – sekolah yang berbasiskan agama islam.
B.Kebutuhan Peserta Didik
Pemenuhan kebutuhan siswa disamping bertujuaan untuk memberikan materi kegiatan setepat mungkin, juga materi pelajaran yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan biasanya menjadi lebih menarik. Dengan demikian akan membantu pelaksanaan proses belajar – mengajar. Adapun yang menjadi kebutuhan siswa antara lain :
1.Kebutuhan Jasmani : Hal ini berkaitan dengan tuntutan siswa yang bersifat jasmaniah.
2.Kebutuhan Rohaniah : Hal ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan siswa yang bersifat rohaniah
3.Kebutuhan Sosial : Pemenuhan keinginan untuk saling bergaul sesasama peserta didik dan Pendidik serta orang lain. Dalam hal ini sekolah harus dipandang sebagai lembaga tempat para siswa belajar, beradaptasi, bergaul sesama teman yang berbeda jenis kelamin, suku bangsa, agama, status sosial dan kecakapan.
4.Kebutuhan Intelektual : Setiap siswa tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari sesuatu ilmu pengetahuan. Dan peserta didik memiliki minat serta kecakapan yang berbeda beda. Untuk mengembangkannya bisa ciptakan pelajaran-pelajaran ekstra kurikuler yang dapat dipilih oleh siswa dalam rangkan mengembangkan kemampuan intelektual yang dimilikinya.
C.Perkembangan Individu Sebagai Peserta Didik
Tujuan pendidikan nasional pada khususnya dan pembangunan pada umumnya adalah ingin menciptakan “Manusia Seutuhnya” maksudnya yaitu manusia yang lengkap, selaras, serasi dan seimbang perkembangan semua segi kepribadiannya. Manusia seutuhnya adalah individu-individu yang mampu menjangkau segenap hubungan dengan tuhan, dengan lingkungan atau alam sekeliling, dengan manusia lain dalam suatu kehidupan sosial yang kontruktif dan dengan dirinya sendiri. Individu-individu yang demikian pada dirinya terdapat suatu kepribadian terpadu baik undur akal pikiran, perasaan, moral dan keterampilan (cipta, rasa dan karsa), jasmani maupun rohani yang berkembang secara penuh.
D.Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik adalah keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada peserta didik sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-cintanya. Dengan demikian, penentuan tujuan belajar itu sebenarnya harus dikaitkan atau disesuaikan dengan keadaan atau karakteristik peserta didik itu sendiri.
Adapun Karakteristik Peserta Didik yang mempengaruhi kegiatan belajar peserta didik antara lain :
1.Kondidi fisik
2.Latar belakang pengetahuan dan taraf pengetahuan
3.Gaya belajar
4.Usia
5.Tingkat kematangan
6.Ruang lingkup minat dan bakat
7.Lingkungan sosial ekonomi dan budaya
8.Faktor emosional
9.Faktor komunikasi
10.Intelegensia
11.Keselaran dan attitude
12.Prestasi belajar
13.Motivasi
E.Pengertian Perkembangan
Perkembangan merupakan perubahan individu baik fisik maupun psikis yang berlangsung sepanjang hayat dan terjadi secara teratur dan terpola. Sedangkan pertumbuhan merupakan perubahan yang terbatas pada pola fisik yang dialami oleh individu. Perkembangan tidak hanya mencakup evolusi, tetapi juga mencakup involusi atau penurunan dan perusakan ke arah kematian. Sedangkan pertumbuhan terbatas pada perubahan yang bersifat evolusi atau perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju.
F.Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
Dapat dibagi dalam 2 bagian.
1.Faktor heredokonstitusionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi. Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan lingkungan.Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
2.Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)
a.Gizi : telah dibuktikan pula bahwa kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal.
b.Mekanis : posisi fetus yang abnormal dan oligohidroamnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat. Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan
c.Toksin kimia : obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kelainan seperti misalnya palatoskizis, hidrosefalus, distosis cranial
d.Endokrin : Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes mellitus sering menunjukkan kelainan berupa makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal dll.
e.Radiasi : Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus. Contoh kelainan yang pernah dilaporkan ialah mikrosefali. Spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak.
G.Perkembangan Biologis dan Perceptual Anak
1.Perkembangan Biologis : Anak – anak dan orang dewasa mempunyai banyak perbedaan, baik dari segi fisik maupun psikisnya. Dilihat dari segi fisik misalnya berat badan, tinggi badan, proporsi dan bentuk tubuh. Sedangkan dari segi psikisnya misal, sifat, tingkah laku dan pola pikir.
2.Perkembangan Perceptual Anak : perceptual anak menekankan pada aspek luar ( lingkungan ) sebagai hasil dari rangsangan alat indra. Semua keadaan dan peristiwa – peristiwa yang ada di lingkungan ditangkap oleh alat – alat indra yang kemudian disalurkan ke otak melalui syaraf sensorik, sehingga segala informasi yang ada di lingkungan dapat diterima dan diketahui oleh alat – alat indra ( penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa/sentuhan ).
sorryy daftar pustaka gak dicantumke hehe